Budaya Malaqbiq di Tampo Manakarra dalam Penerapan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada PT Rekind Daya Mamuju)

Dinar Dinar, Akmal Hidayat, Didin Saidin

Sari


Abstrak

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang kebanyakan hanya menggugurkan kewajiban, belum mencerminkan tujuan dari Triple Bottom Line (People, Planet, Profit) sebagai pilar utama konsep CSR. Untuk menunjang terwujudnya pilar CSR tersebut, dapat dikaitkan dengan budaya setempat. Lokasi penelitian di Tampo Manakarra Mamuju jadi alasan Budaya Malabiq  sebagai indikator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi budaya malaqbiq dalam penerapan CSR PT Rekind Daya Mamuju. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif. 

Hasil dan pembahasan penelitian ini menjelaskan bahwa dalam penerapan CSR PT Rekind Daya Mamuju belum sepenuhnya mencerminkan Budaya Malaqbiq. Walaupun dalam implementasi CSR PT Rekind Daya Mamuju dikaitkan dengan indikator Budaya Malaqbiq menghasilkan bahwa malaqbiq pau dan malaqbiq kedo sudah terpenuhi. Namun, disisi lain malaqbiq gaug tidak nampak dalam penerapannya, sehingga penulis menyimpulkan bahwa dalam penerapan CSR PT Rekind Daya Mamuju belum sejalan dengan Budaya Malaqbiq. Hal itu diperkuat dengan anggaran khusus untuk CSR perusahaan yang ditentukan 10% dari laba tahun sebelumnya, tidak dapat dilebihkan walaupun masyarakat masih membutuhkan bantuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Trakind Daya Mamuju masih sama penerapan CSRnya dengan perusahaan lain pada umumnya yang sekedar menggugurkan kewajiban CSR.

 

Kata Kunci: Penerapan CSR; Budaya Malaqbiq; Corporate Social Responsibility.

 

Abstract

The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) of companies, which mostly only abort obligations, does not reflect the purpose of the Triple Button Line (People, Planet, Profit) as the main pillar of the CSR concept. To support the realization of the CSR pillar, it can be linked to local culture. The research location in Tampo Manakara Mamuju is the reason for Malabiq Culture as an indicator. This study aims to determine the existence of malaqbiq culture in the implementation of PT Rekind Daya Mamuju's CSR. This type of research uses qualitative methods with ethnographic research types. Data collection techniques through observation, interviews and documentation which are then analyzed by qualitative descriptive.

The results and discussion of this study explain that in the implementation of CSR PT Rekind Daya Mamuju does not fully reflect the Malaqbiq Culture. Although in the implementation of PT Rekind Daya Mamuju's CSR it is associated with the Malaqbiq Culture indicator, it results that malaqbiq pau and malaqbiq kedo have been fulfilled. However, on the other hand, malaqbiq gaug does not appear in its application, so the authors conclude that the implementation of PT Rekind Daya Mamuju's CSR has not been in line with the Malaqbiq Culture. This is reinforced by a special budget for the company's CSR which is determined at 10% of the previous year's profit, it cannot be overstated even though the community still needs assistance. So it can be concluded that PT Rakind Daya Mamuju is still implementing CSR in the same way as other companies in general which simply cancel their CSR obligations.

 

Keywords: Implementation of CSR; Malaqbiq Culture; Corporate Social Responsibility.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alimuddin, MR. 2011. Polewali Mandar (Alam, Budaya, Manusia). Jurnal Polman: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Polman.

Candra, H. 2013. Malaqbiq Sebagai Nilai Kearifan Lokal Di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal budaya, 2(1): 1-4.

Fauzan. 2011. Corporate Social Responsibility dan Etika Bisnis (Perspektif Etika Moral Immanuel Kant). Moderenisasi, 7(2): 115-133.

Idham Dan Saprillah. 2013. Malaqbiq Identitas Orang Mandar. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran

Pangesti, R. D. 2017. Corporate Social Responsibility dalam Pemikiran Budaya Jawa Berdimensi Hamemayu Hayuning Bawana (Pendekatan Studi Harmeneutika). Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga, 2(2): 224-238.

Pertiwi, I. D. A. E., dan U. Ludigdo. 2013. Implementasi Corporate Social Responsibility Berlandaskan Budaya Tri Hita Karana. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4(3): 430-455.

Smith, P.A.C dan Sharicz, C. 2011. ‘The shift needed for sustainability’, The Learning Organization, vol. 18, no. 1, hh. 73-86

Tarmizi, R., D. Oktavianti, dan C. Anwar. 2012. Analisis Pengungkapan Akuntansi Lingkungan Terhadap Pertanggungjawaban Sosial Industri Kimia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3(1): 21-38.

Untung. Budi. 2014. CSR dalam Dunia Bisnis. Yogyakarta: ANDI

UU No.40 Tahun. 2007. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. From: https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/26940/node/70/uuno-40-tahun-2007-perseroan-terbatas

Wahyuddin. (2016). Islamic Corporate Sosial Responsibility (ICSR); Kajian Teoritis. Jurnal EBIS IAIN Langsa.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing

Zulhaimi, H. 2015. Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan keuangan, 3(1): 603-61




DOI: https://doi.org/10.37531/yum.v5i1.1515

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Web
Analytics Made Easy - StatCounter