Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kesulitan Membaca dalam Proses Pembelajaran Dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Inpres 5/81 Karondoran

Ronni Rahman, Fientje J. A. Oentoe, Mersty Rindengan, Jeanne Mangangantung

Sari


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pandemi Covid-19 terhadap kesulitan membaca dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas III SDN Inpres 5/81 Karondoran. Penulis memfokuskan pembahasan pada masalah-masalah terhadap factor kesulitan membaca pada tema 3 Benda di sekitar Sub tema 1 : Aneka Benda Disekitarku Pembelajaran 1.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan  kualitatif. Hasil penelitian 1) Faktor-Faktor kesulitan belajar siswa adalah : factor intelegensi, factor lingkungan, factor social ekonomi, factor psikologi. 2) Dampak perubahan yang terjadi selama pembelajaran dimasa pandemi covid-19 terjadi peningkatan kemampuan peserta didik dalam hal membaca dikarenakan penggunaan metode dan media belajar yang menarik serta  disesuaikan dengan situasi dan kondisi berdasarkan kurikulum 2013 sehingga bukti terhadap hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang signifikan. 3) Penyelesaian masalah  yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar membaca siswa ditunjang oleh penggunaan metode mengajar yang sesuai materi dalam situasi dan kondisi dimasa pandemik Covid-19,  penggunaan media belajar yang menarik dan kreatif, inisiatif guru dalam membimbing siswa lebih terarah..

 

Kata kunci: Pandemi Covid-19, Kesulitan membaca, Proses Pembelajaran, Hasil Pembelajaran, SD Inpres 5/81 Karondoran.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdallah,( 2018), e-learning adalah proses pembelajaran dimana proses belajar siswa memudahkan siswa dalam belajar dengan memanfaatkan internet.

Agus dkk (2020) dalam penelitiannya tentang dampak selama masa pandemi covid-19 terhadap proses pembelajaran online di Sekolah Dasar.

Amry,(2014) bahwa pembelajaran daring memiliki dampak positif yang tinggi dalam pencapaian siswa mengikuti ujian, sehingga siswa lebih suka menggunakan pembelajaran yang berbasis teknologi dengan memanfaatkan smartphone.

Arifin, 1992)

Dedi Mulyasana, 2012, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Dewi (2020)

Dimyati Dan Mudjiono, 2009, Belajar Dan Pembalajaran, Rineka Cipta, Jakarta:200

Dimyati (2017), bahwa pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah e- learning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh

Djama‟an Satori. Aan komariah. 2009. Hal. 105).

Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011:12, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor.

Farid dkk., n.d.) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui media televisi diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, perilaku dan sikap terutama bagi anak-anak daerah

Farida Rahim (2008:20) motivasi adalah mendorong seseorang untuk belajar atau melakukan sesuatu

Gunawan, (2015 : 82). Kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta, kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan melalui linguistic, bahasa, atau kata- kata

Hadi (2016:102) menyatakan bahwa “orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak.”

Herliandry dkk., (2020) Konten yang disiarkan digolongkan berdasarkan jenjang Pendidikan yaitu sd, smp bahkan untuk sma

Imania & Bariah, (2019) pembelajaran dalam jaringan atau istilahnya (daring) merupakan salah satu bentuk penyampaian pembelajaran secara konvensional kemudian dituangkan kedalam format digital melalui internet

Illahi, (2013)

Ismawati & Prasetyo, (2020) pembelajaran dengan zoom menggantikan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara bertemu langsung dikelas menjadi kegiatan bertemu langsung secara virtual dengan jaringan internet.

Jurnal Medika Malahayati, Volume 4, Nomor 3, Juli 2020.

Karwati, 2014) manfaat pembelajaran daring bisa dilihat dari dua sudut pandang yakni siswa dan guru.

Kusuma & Hamidah, 2020) media sosial WhatsApp (WA) google classroom, zoom maupun di televisi

Made Yeni Suranti,(2020), Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan bentuk pemanfaatan teknologi

Meidawati, 2019), Pembelajaran Daring mempunyai berbagai manfaat

Miarso (2011:12), pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelum proses dilaksanakan serta pelaksanaannya terkendali

Mulyadi, 2010, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UIN-Maliki Press.

Mulyana,2010:3) Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu “Kognitif, Afektif, Psikomotorik”

Mutia, 2013) dalam jurnalnya mengatakan bahwa e-learning berasal dari dua kata yakni “e” dan “learning”. “e” merupakan singkatan dari electorinc dan learning adalah pembelajaran

Nadiem Anwar Makarim, Surat Edaran No.4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus

Disease (Covid-19), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia, Jakata, 2020, Hal. 1-3

Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007:30

Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd mengatakan adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi yang berbeda. Google (Oktober 2021)

Kepmendikbud, No.719, 2020 tentang Pelaksanaan KTSP dimasa kondisi khusus (darurat)

Rigianti,(2020), cara baru dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat elektronik berupa gawai atau laptop khususnya pada akses internet

Sabran & Sabara, (2019), Google classroom adalah platform yang bertujuan untuk membantu siswa atau guru jika kedua hal tersebut berhalangan, baik itu di kelas serta dapat berkomunikasi dengan peserta didik tanpa harus terikat dengan jadwal pembelajaran

Slameto, (2014), menyatakan didalam pembelajaran daring memiliki potensi untuk mendukung revolusi pembelajaran, yaitu pembelajaran konvensional dimana pembelajaran ini berpusat pada guru

Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd Google (05 Oktober 2021)

Sardiman A.M, (2010) pentingnya motivasi belajar terdapat 3 peranan yang penting yaitu : mendorong,

Sugiyono, 2009 : 252). teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generelisasi

Suharyanto & Mailangkay, (2016) Merumuskan tujuan pembelajaran daring

Suryadi, E., M.H.Ginanjar.,(2018) bahwa dilihat dari fungsinya whatsapp hampir sama dengan SMS yang biasa digunakan pada ponsel lama

Suryati & Solina, 2019) Peran ibu menentukan baik itu dalam mendidik anak di rumah atau dalam keluarga, dan dalam rangka menciptakan generassi yang beriman dan bertakwa, berkualitas dalam moral, mental dan intelektualnya sehingga bisa jadi tidak anak baik tanpa adanya ibu yang baik

Susilo dkk., dinyatakan sebagai pandemik pada tanggal 12 Maret 2020

Sumber Online : Glendoni, Komponen-Komponen Pembelajaran, diakses 2 Oktober 2

Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Guru dan Anak Didik, Rineka Cipta, Jakarta.2010:25

Ucu dkk., (2018) Fitur yang dimiliki oleh aplikasi Whatsapp selain fitur meneruskan pesan diantaranya : mengirimkan foto, mengirim video, menelepon melalui video call

Umar,(2011 : 51). Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul dan telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh

UU RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyebutkan bahwa, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”

(Vollono dkk., 2020). Corona Virus Disease (Covid-19)

Xu dkk., (2020), Penelitian Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Yamin, (2009 : 87). menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi aktif dalam aktifivitas mereka”

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2012:10 dan 155

(Zulfiati 2014).Tugas guru sebagai pendidik adalah membimbing, mengajar dan melatih.




DOI: https://doi.org/10.37531/yum.v5i2.1748

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Web
Analytics Made Easy - StatCounter