Pola Pembinaan Kinerja Guru Profesional pada SMP Kristen 45 Paniki Bawah
Sari
Pendidikan merupakan suatu proses dan sarana yang mempengaruhi perkembangan keperibadian dari individu dalam masyarakat. Pembinaan dan pengembangan guru di SMP Kristen 45 Paniki Bawah saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi, pelaksanaan pengembangan guru di sekolah tersebut belum dilaksanakan secara optimal sehingga profesionalitas guru belum bisa dicapai secara seutuhnya. Beranjak dari latar belakang dan fokus penelitian ini maka peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut.1. Bagaimana perencanaan pembinaan guru profesional pada SMP Kristen 45 Paniki Bawah? 2. Bagaimana proses pembinaan guru profesional pada SMP Kristen 45 Paniki Bawah? 3. Bagaimana hasil dan evaluasi pembinaan guru profesional yang dicapai pada SMP Kristen 45 Paniki Bawah?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif naturalistik guna mengungkapkan makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang lebih luas dan mendalam
Kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan kompetensi guru dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pengajaran, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), workshop, In House Training (IHT), Rapat Evaluasi Semester, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Menggunakan Instrumen Supervisi Guru (ISG) yang dilakukan secara sistematis, objektif oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Menurut penulis pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru di SMP Kristen 45 Paniki Bawah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru yang ada SMP Kristen 45 Paniki Bawah sampai dengan saat ini sudah dilakukan dengan baik dan sudah diupayakan oleh pihak sekolah dan yayasan untuk terus dapat berkembang. Akan tetapi ada beberapa program yang memang belum dapat dilaksanakan dengan optimal.
Kata Kunci : pembinaan kinerja guru, guru profesional, kinerja guruTeks Lengkap:
PDFReferensi
Ali Muhamad., & Nanang Fattah. (2003). Manajemen berbasis sekolah, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.
Budi Sutrisno. (1999). Manajemen partisipasi masyarakat dalam pendidikan pada daerah industri dan pertanian di kabupaten Boyolali. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: 186.
Basrowi. (1998). Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun di Girigondo Jawa Tengah. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: 180.
Burnham, J.W. (1997). Managing quality in school: Effective for quality-based school improvement. London: Pearson Education Limited.
Burhanuddin. (1994). Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Didik Januari, (2015). Menjadi Guru Kreatif dirindu dan dicintai murid.Yogyakarta. Indoliterasi
Daryatno. (2003). Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui MBS di SLTP di kota Banjarmasin. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: iii.
Dede Rosyada. (2004). Paradigma pendidikan demokratis; sebuah model pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, Jakarta: Kencana.
.(2002). Panduan pengembangan sekolah efektif; World bank loan: 4062.IND; Laporan CANEDCOM internasional Corp Kanada
.(2003). Indikator kinerja dewan pendidikan dan komite sekolah. Jakarta: Bagian Proyek Publikasi Sosialisasi Pendidikan; Ditjen Dikdasmen.
.(2003). Paradigma baru manajemen pendidikan. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
E. Mulyasa. (2003). Manajemen berbasis sekolah, konsep, strategi dan implementasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
James, dkk. (2013). Kualitas Kepala Sekolah yang Efektif. Jakarta. Indeks.
Mudjito. (1986). Guru yang efektif. Jakarta: Rajawali.
Mujadihidun. (2004). Evaluasi Kinerja Kepemimpinan dan Manajemen Kepala SLTP Negeri Kota Magelang Dalam Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Tesis: Universitas Negeri Yogyakarta.
Momon Sudarman. (2013). Profesi Guru, dipuji, dikritisi dan dicaci. Jakarta,Raja Grafindo Perkasa.
Nanang Fattah. (2000). Manajemen berbasis sekolah (school based management). Bandung: CV. Andira.
Norkholis. (2003). Manajemen berbasis sekolah, teori, model, dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Pidarta, M. (1990). Perencanaan pendidikan partisipatori dengan pendekatan sistem. Jakarta: Rineka Cipta.
Sufyarma. (2003). Kapita selekta manajemen pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2014). Kinerja Guru: PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Supriono. (2004). Manajemen mutu di SMP Negeri 1 Bantul. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: ii.
Suryosubroto. (2004). Manajemen pendidikan di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suswanto. (2003). Penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMU Negeri 1 Tenggarong. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: 41.
Umaedi. (2000). Konsep dasar manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Diambil pada tanggal 5 Mei 2004 dari situs http://www. dikdasmen. depdiknas.go.id.html.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya
https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=ukg ( akses 4 april 2023)
Drs. Irwan Nasution dan Amiruddian Siahaan, Manajemen Pengembangan Profesionalitas
Guru (Bandung: Media Perintis, 2009),
Drs. Piet A Sahertian, Supervisi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 133.
Al-Idarah: Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru,
Jurnal Kependidikan islam vol 7, No. 2 Desember 2017
Kompri. Manajemen Pendidikan, Jakarta: Rineke Cipta, 2016.
Netty Dyah Kurniasari. 2016. Pola Pembelajaran dan Pengasuhan Pendidikan Anak Usia Dini di Paud Madura. Jurnal Komunikasi 10.
DOI: https://doi.org/10.37531/yum.v6i2.5774
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional