Hubungan Kesiapan Pernikahan Dengan Kepuasan Pernikahan Pada Dewasa Awal Yang Sudah Menikah
Sari
Pernikahan merupakan salah satu fase penting dalam kehidupan dewasa awal, namun tidak semua individu memiliki kesiapan yang optimal untuk menjalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan pernikahan dan kepuasan pernikahan pada individu dewasa awal yang telah menikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 83 partisipan yang berusia antara 21 hingga 40 tahun dan telah menikah menjadi responden dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui dua instrumen, yaitu Criteria for Marriage Readiness Questionnaire (CMRQ) untuk mengukur kesiapan pernikahan dan Enrich Marital Satisfaction Scale (EMS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kesiapan pernikahan dan kepuasan pernikahan (r = 0,384; p < 0,05). Hasil deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas partisipan berada pada kategori sedang baik dalam kesiapan maupun kepuasan pernikahan. Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kesiapan individu dalam memasuki pernikahan, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan dalam kehidupan pernikahan. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pasangan muda maupun lembaga konseling untuk memperhatikan aspek kesiapan pernikahan sebagai langkah preventif dalam membangun relasi pernikahan yang sehat dan memuaskan.
Kata Kunci: Kesiapan Pernikahan; Kepuasan Pernikahan; Dewasa Awal; Hubungan Pernikahan.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arcus, M. (1987). A framework for life-span family life education. Family Relations, 36(1), 5-10. https://doi.org/10.2307/584638
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A theory of development from the late teens through the twenties. American Psychologist, 55(5), 469-480. https://doi.org/10.1037/0003-066x.55.5.469
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta
Azwar, S. (1994). Seleksi aitem dalam penyusunan skala psikologi. Buletin Psikologi, 2(2), 26-33. https://doi.org/10.22146/bpsi.13277
Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Pustaka Pelajar.
Blood, R. O. (1976). Research needs of a family life educator and marriage counselor. Journal of Marriage and Family, 38(1), 7-12.
BPS. (2024). Statistik Indonesia 2024. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/id/publication/2024/02/28/c1bacde03256343b2bf769b0/statistik-indonesia-2024.html
Bradbury, T. N., Fincham, F. D., & Beach, S. R. (2000). Research on the nature and determinants of marital satisfaction: A decade in review. Journal of Marriage and the Family, 964-980.
Carroll, J. S., Badger, S., Willoughby, B. J., Nelson, L. J., Madsen, S. D., & Mcnamara Barry, C. (2009). Ready or not? Criteria for marriage readiness among emerging adults. Journal of adolescent research, 24(3), 349-375.
Chaudhary, R. (1984). Effect of readiness for marriage and age on the marital attitudes of unmarried students. Doctoral Dissertation, Oklahoma State University.
Duvall, E.M. & Miller, B.C. 1985. Marriage and family development. Harper and Row.
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). ENRICH Marital Inventory: A discriminant validity and cross‐validation assessment. Journal of marital and family therapy, 15(1), 65-79.
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A brief research and clinical tool. Journal of Family psychology, 7(2), 176.
Hurlock, E. B. (1996). Psikologi perkembangan. Erlangga.
Counseling and Education Seminar.
Lo-oh, J. (2023). Conceptions of marriage readiness and marital quality indicators for future wellbeing among emerging adult students in the university of buea, Cameroon. American Journal of Social Sciences and Humanities, 8(1), 16-34.
Lo-oh, J. L. (2023). Demographic Criteria for Marriage Readiness and Implications for Future Marital Satisfaction among Some University-Level Emerging Adults in Cameroon. Journal of Psychology, 11(2), 13-28.
Omelchenko, L.M. (2021). The readiness of a young couple to adopt a constructive behavior during conflict as a factor of mental health and marital satisfaction. Wiadomosci lekarskie (Warsaw, Poland : 1960), 74(11), 2700-2704, ISSN 0043-5147, https://doi.org/10.36740/wlek202111103
Santrock, J. (2003). Adolescence, edisi 6. Erlangga. https://www.google.co.id/books/edition/Adolescence_edisi_6/Z3LWSxbTv4C?hl=id&gbpv=1&dq=ericson+psikososial&pg=PA46&printsec=frontcover.
Stinnett, N. (1969). Readiness for marital competence. Journal of Home Economics, 61(9), 683-686.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung :
Alphabet.
Undang-Undang Pernikahan No. 1 Tahun 1974: Tentang Perkawinan
Ward, P. J., Lundberg, N. R., Zabriskie, R. B., & Berrett, K. (2009). Measuring marital satisfaction: A comparison of the revised dyadic adjustment scale and the satisfaction with married life scale. Marriage and Family Review, 45(4), 412–429.https://doi.org/10.1080/01494920902828219
Widyawati, S., Asih, M. K., & Utami, R. R. (2022). Kesiapan menikah dan kesiapan menjadi orangtua pada individu awal dewasa. Jurnal Psikologi, 15(2), 377-386.
Wondimu, S., & Andualem, T. (2024). Determinants of Marital Satisfaction from Married Individuals’ Perspectives in Addis Ababa: A Qualitative Study. International Journal of Qualitative Research, 3(3), 278-287.
Yendi, F. M., Ardi, Z., & Ifdil. (2017). How to Prepare the Marriage ? ; The Brief Counseling Approach. PROCEEDINGS | ICES 2017 International
DOI: https://doi.org/10.37531/yum.v8i2.8888
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional