Intensi Auditor Melakukan Whistleblowing

Kirana Ikhtiari, Edy Susanto, Ummu Kalsum

Sari


Jasa akuntan publik merupakan jasa yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis untuk mendapatkan pelayanan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder sebagai pemakai laporan keuangan. Proses audit berfungsi untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan melalui pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor independen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh identitas profesional, locus of commitment, intensitas moral dan perasaan takut pada intensi auditor dalam melakukan whistleblowing di KAP Kota Makassar. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di KAP Makassar. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah identitas profesional, locus of commitment, intensitas moral dan perasaan takut, sedangkan untuk variabel dependen yang digunakan dalam penlitian ini adalah whistleblowing. Aanalisis data yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, ujihipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Identitas profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Makassar. Locus of commitment tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Makassar. Intensitas Moral juga tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Makassar. Perasaan takut berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Makassar.
Keywords:
Identitas profesional; locus of commitment; intensitas moral; perasaan takut; whistleblowing.

Teks Lengkap:

Download PDF

Referensi


Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality and behaviour. McGraw-Hill Education (UK).

Johnson, R. A. (2003). Whistleblowing: When it Works--and why. Lynne Rienner Publishers.

Kreshastuti, D. K., & Prastiwi, A. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi auditor untuk melakukan tindakan whistleblowing (studi empiris pada kantor akuntan publik di semarang). Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 389–403.

Latimer, P., & Brown, A. J. (2008). Whistleblower laws: international best practice. University of New South Wales Law Journal, 31(3), 766–794.

Lowe, D. J., & Reckers, P. (2012). The influence of disposition affect dimensions on ethical judgments. Working paper: Arizona State University.

Mano, H. (1992). Judgments under distress: Assessing the role of unpleasantness and arousal in judgment formation. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 52(2), 216–245.

Miceli, M. P., & Near, J. P. (1988). Individual and situational correlates of whistle‐blowing. Personnel Psychology, 41(2), 267–281.

Muslim, M., Ahmad, H., Rahim, S., & ARPelu, M. F. (2020). Client Pressures, Audit Tenure to Audit Quality: Moderation of Auditor Independence. Journal Of Auditing, Finance, And Forensic Accounting, 8(2), 67–75.

Muslim, M., Rahim, S., Faisal, M., Pelu, A. R., & Pratiwi, A. (2020). Kualitas Audit : Ditinjau dari Fee Audit , Risiko Audit dan Skeptisme Profesional Auditor Sebagai Variabel Moderating. Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 8(1), 9–19. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.23887/ekuitas.v8i1.22474

Nur, S. W., & Hamid, N. A. (2018). Pengaruh Profesionalisme Dan Intensitas Moral Auditor Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing Pada Kantor Akuntan Publik Makassar. Assets: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 8(2), 115–124.

Octavia, E., & Widodo, N. R. (2015). The effect of competence and independence of auditors on the audit quality. Research Journal of Finance and Accounting, 6(3), 189–194.

Pratama, N. J. (2018). Pengaruh Mood Terhadap Niat Melakukan Whistle-blowing. Jurnal Akuntansi, 6(1).

Rahim, S., Muslim, M., & Amin, A. (2019). Red Flag And Auditor Experience Toward Criminal Detection Trough Profesional Skepticism. XXIII(01), 47–62.

Sagara, Y. (2013). Profesionalisme internal auditor dan intensi melakukan whistleblowing. Liquidity, 2(1), 34–44.

Son, H. H. (2017). Toward a computational model of mood. Procedia Computer Science, 110, 199–206.

Su’un, M., & Hajering, M. (2020). Professional commitment and locus of control toward intensity in whistleblowing through ethical sensitivity. Jurnal Akuntansi, 24(1), 100–118.

Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung.

Syamsuriana, N., Nasaruddin, F., Suun, M., & Ahmad, H. (2019). Dampak Perilaku Altruisme, Moral Reasoning dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Audit. ATESTASI: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 2(2), 98–110.

Taylor, E. Z., & Curtis, M. B. (2010). An examination of the layers of workplace influences in ethical judgments: Whistleblowing likelihood and perseverance in public accounting. Journal of Business Ethics, 93(1), 21–37.

Watson, D., & Tellegen, A. (1985). Toward a consensual structure of mood. Psychological Bulletin, 98(2), 219.

Zanaria, Y. (2016). Pengaruh Profesionalisme Audit, Intensitas Moral untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi pada KAP di Indonesia). Akuisisi: Jurnal Akuntansi, 12(1).




DOI: https://doi.org/10.37531/mirai.v6i2.1353

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Flag Counter

Creative Commons License

JURNAL MIRAI MANAGEMENT is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Web
Analytics